birai rapuh disisi jambatan
menggusar niatku untuk melintas
laluan ini,
untuk mengejar bayang-bayangmu
walau dari seberang itu jua;
tempat datangnya aku
setelah pergi mencari makan
sepuluh tahun,
yang lekasnya bagai sekilas
setelah laut aku renangi
setelah gaung aku langkaui
masih,gagal ku temu
sedikit jiwa
untuk menduga sungai kasihmu.
andainya aku yang dahulu
mengerti maksud dalam senyuman
akan ku bina seribu tangga
dari janji dan cahaya
supaya tidak terasa jangka nantimu,
yang meminta daku,
dekat padamu.
Sunday, January 30, 2011
Fragmen Sesalan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment